Disayangkan Ternyata Jumlah RTM (Rumah Tangga Miskin) Naik Tajam Di Kabupaten Bojonegoro 

masbam990
Img 20250424 Wa0006(1)

Tangkapan Layar Peta Sebaran Damisda. Sumber : https://damisda.bojonegorokab.go.id/)

 

BOJONEGOROKoran-memo.com. Sebuah dilematis penyakit sosial yang tak pernah kunjung usai di masyarakat, meski pemerintah sudah berupaya dengan maksimal, mulai dari pusat sampai daerah dengan anggaran yang besar berasal dari APBN maupun dari APBD, pada kenyataannya bukannya makin menurun, bahkan, jumlah rumah tangga di Kabupaten makin meningkat (RTM) rumah tangga miskin di beberapa desa yang masih berjumlah ratusan.

Dalam Data Mandiri Masyarakat Miskin Daerah (DAMISDA) mencatat dan menyajikan informasi berbasiss nama dan nama serta alamat atau by name by addres yang mulai digulirkan sejak tahun 2022 dalam pemutakhiran dan menjadi rujukan data kemiskinan di beberapa desa. Jumlah rumah tangga miskin pada tahun 2023 tercatat sebanyak 64 desa stagnan dan 211 berhasil menurunkan jumlah RTM di kabupaten Bojonegoro, akan tetapi pada tahun 2024 makin bertambah banyaknya desa RTM naik, yakni, 169 desa, sementara 42 desa masih tercatat stagnan,meski ada 218 desa mengalami adanya penurunan.

Img 20250424 Wa0007
10 desa yang meningkat tingkat kemiskinannya.

Desa Padang kecamatan Trucuk bisa dijadikan salah satu contoh paling menyolok. Pada tahun 2022 desa ini memiliki 222 RTM, akan tetapi setahun kemudian angka kemiskinan makin meningkat menjadi 393 dan terus naik kembali pada angka 516 di tahun 2024 dan menurut perhitungan data makin meningkat sebanyak dua kali. Ada yang lebih mengejutkan lagi adalah, desa Kapas, Kecamatan Kapas yang tercatat adanya lonjakan sangat tinggi, padahal di tahun 2022 tercatat hanya ada 2 RTM akan tetapi pada tahun 2023 ada lonjakan yang naik menjadi 5300 persen dengan jumlah yang tercatat berada pada angka 108 RTM. Tahun 2024 sempat kembali turun menjadi 94 RTM, meskipun ada catatan yang menunjukkan peningkatan 700 persen dari dua tahun sebelumnya.

Kenaikan jumlah RTM tertinggi versi DAMISDA tahun 2024 yang diunduh dari damisda.bojonegorkab.go.id pada bulan Maret, yang menjadi pertanyaan begitu banyaknya program pengentasan kemiskinan dengan anggaran yang sangat besar belum menjadikan angka kemiskinan turun secara signifikan, apakah ada ke tidak sesuai data, program yang mungkin tidak tepat sasaran atau mungkin pada pelaksanaannya yang belum efektif, tentunya ini menjadi pekerjaan rumah yang perlu penanganan serius dari Pemerintah Kabupaten Bojonegoro terutama dengan adanya Bupati dan Wakil Bupati terpilih untuk segera menuntaskan dan menurunkan jumlah kemiskinan yang ada di Bojonegoro. (BAW)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *