BOJONEGORO – koran-memo.com – Puluhan mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Cendekia Bojonegoro ikuti kegiatan “Industrial Visit” ke beberapa perusahaan yang berada di wilayah DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta).
Kegiatan yang diikuti oleh 50 orang mahasiswa dari semua semester dan juga mahasiswa transfer tersebut, dilaksanakan pada Minggu (19/1/2025) dengan didampingi beberapa dosen.
Tak hanya belajar cara berwirausaha dan berbisnis yang benar menuju sukses, namun dalam kesempatan tersebut para mahasiswa juga berkesempatan mempelajari tentang ilmu produksi, pemasaran, pengelolaan SDM, menjalankan operasional, serta cara menjalanakan manajemen risiko.
Adapun lokasi yang dikunjungi dalam kegiatan Industrial Visit STIE Cendekia Bojonegoro 2025 adalah PT. Pia Juwara Satoe, Omah Oblong, lokasi Obelix Sea View dan teras malioboro.
Ahmad Miftachul Huda, Ketua Panitia kegiatan menyampaikan bahwa rangkaian kegiatan Industrial Visit ini merupakan gagasan dari salah satu dosen STIE Cendekia bernama Fatkhur Mu’in.
“Alhamdulillah kegiatan bisa terlaksana dengan baik, lancar dan sukses, ini berkat dukungan dari semua pihak, mulai dari ketua STIE Cendekia Ibu Nurul Mazidah, Ketua Kaprodi Manajemen Ibu Latifah Anom, Ketua Kaprodi Akuntansi Bu Dina Alafi Hidayatin dan seluruh peserta,” terangnya kepada wartawan, Senin (27/1/2025).
Selain itu, Huda mengatakan bahwa dari kegiatan tersebut, masing-masing peserta juga mendapatkan sertifikat, sedangkan kampus mendapat piagam penghargaan dari perusahaan yang dikunjungi dengan predikat “excellent” sebagai kampus kelas B (karyawan) di Bojonegoro.
“Semoga bermanfaat dan bisa memperkaya keilmuan kami. Selanjutnya kolaborasi ini akan terus saya rawat dan saya turunkan ke adik tingkat, agar kedepan semakin banyak rekanan (relasi) yang berminat bekerja sama dengan kita dalam hal memajukan kampus STIE Cendekia Bojonegoro,” ungkap Huda.
Sementara, Ketua STIE Cendekia Bojonegoro, Nurul Mazidah, SE., MSA., Ak, menyampaikan bahwa pihak kampus sangatlah mendukung kegiatan Industrial Visit kelas B tersebut.
Menurutnya, kegiatan seperti ini sangat penting sebagai bagian dari pembelajaran yang aplikatif di dunia industri, sehingga dapat meningkatkan soft skills mahasiswa dalam membangun networking dan koneksi profesional, serta memberikan inspirasi sekaligus motivasi untuk mengembangkan ide bisnis nantinya.
“Kami, sebagai pimpinan perguruan tinggi percaya bahwa pengalaman langsung di lapangan akan memberikan wawasan dan keterampilan yang sangat bermanfaat bagi mahasiswa. Selain itu, peningkatan pemahaman materi kuliah menjadi lebih relevan dan aplikatif, mahasiswa dapat mempelajari ketrampilan teknis dan profesional yang dibutuhkan di dunia kerja,” paparnya.
Lebih lanjut, Nurul Mazidah berharap, mahasiswa kelas B (pekerja) dapat terus berkembang, tidak hanya dalam hal akademik tetapi juga dalam hal keterampilan praktis yang relevan dengan kebutuhan dunia industri.
“Mahasiswa juga mampu menjadi individu yang inovatif, kritis dan siap menghadapi tantangan di dunia profesional setelah lulus. Kedepan, kampus kami akan lebih fokus pada beberapa hal, salah satu adalah peningkatan kolaborasi internasional,” ungkapnya.(Nnk)